Ciamis, Banyuwangi Seri Kedua?
Edisi: 08/28 / Tanggal : 1999-05-03 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , Setiawan, Iwan , Supriyatun, Upik
SUNGAI Ciwayang memang tak selegendaris Bengawansolo. Tapi keduanya punya kemiripan dalam urusan hilangnya nyawa seabrek manusia. Bengawansolo menjadi saksi bisu dihabisinya ribuan nyawa pengikut PKI di masa lalu. Sedangkan Ciwayang menyembulkan terburainya isi tubuh manusia yang dibunuh akibat tudingan biang santet. Bau anyir darah yang terasa sejak November tahun lalu membuat masyarakat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, enggan menyentuhnya untuk keperluan sehari-hari.
Terburai? Biang santet? Itulah peristiwa menggemparkan tak ubahnya yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun lalu. Modusnya pun mirip: korban dituduh sebagai dukun santet, diculik dari rumahnya oleh serombongan massa, dihujani pukulan dan hunjaman senjata tajam, lalu mayatnya dicampakkan begitu saja di Kali Ciwayang. Sampai Jumat pekan lalu, setidaknya telah 14 jenazah yang ditemukan. Tapi, menurut laporan penduduk yang diterima Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), telah ada 200 orang yang meregang nyawa akibat kasus misterius ini. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pangandaran menyebut jumlah yang tewas 70 orang.
Tindakan brutal itu dilakukan secara terbuka dan disaksikan banyak orang, bukan diam-diam dalam bentuk menyaru ala ninja seperti di Banyuwangi. Caranya rada unik. Ambillah contoh nasib buruk yang dihadapi seorang warga bernama Kasna pada November tahun lalu. Pria dari Dusun Ciokong ini dicurigai oleh Elang bin Sandro telah meneluh adik dan ayahnya, yang meninggal secara tidak wajar dua tahun lalu. Mereka kerap muntah darah. Perutnya menggelembung. "Masa, laki-laki mengandung,"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?