Habibie, Menyerang Prabowo, Sumitro Prihatin

Edisi: 21/27 / Tanggal : 1999-03-01 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Muryadi, Wahyu , Nugroho, Kelik M. , Setiyardi


ACARANYA tak begitu istimewa: pembukaan forum editor Asia-Jerman II. Cuma, jadi berkesan mentereng karena dihadiri 150-an redaktur terkemuka, berlangsung di Istana Negara, dan dibuka sendiri oleh Presiden B.J. Habibie. Presiden Habibie datang terlambat. Ia disertai Menteri Penerangan Muhammad Yunus serta Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman Theo L. Sambuaga. Ada pula Duta Besar Jerman. Begitu menaiki podium, Senin pagi pekan lalu, sang Presiden mulai bikin kejutan kecil-kecilan. Teks pidato dalam bahasa Indonesia setebal 26 halaman yang disodorkan ajudan tidak dibacanya. "Daripada saya buang waktu, dan banyak dari Anda yang tak mengerti," katanya. Habibie lalu bilang, sebaiknya difotokopi, lalu dibagi-bagikan. Ia pun kemudian berpidato, tanpa teks, dalam bahasa Inggris_sesekali bahasa Jerman. "Maaf kalau saya tidak bisa bertingkah sebagai seorang presiden seperti yang Anda bayangkan. Saya hanya mau menjadi diri saya sendiri," kata Habibie. Habibie pun terus berbicara, tak peduli dengan waktu. Ajudannya sampai dua kali mengingatkan, sekali lisan, sekali lewat secarik memo.

Pidato panjang itu, akhirnya, menyebut situasi gawat pada 22 Mei tahun lalu_sehari setelah ia dilantik menjadi presiden. Dan begini Habibie menyebut: "Ketika saya menjadi presiden, saya mengungsikan istri, anak, dan cucu saya ke istana ini. Saya tinggal di belakang gedung ini. Ketika itu, saya mengadakan rapat dengan kabinet saya, kecuali (Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal) Wiranto. Saya katakan kepada Wiranto, 'Saudara tetap di tempat.' Wiranto menjawab, 'Terima kasih, Pak!' Kemudian Wiranto meminta waktu untuk menghadap. Maka saya pun memberinya waktu. Wiranto melaporkan adanya
konsentrasi pasukan yang dipimpin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?