SIMALAKAMA DALAM RAPBN 1991-92

Edisi: 46/20 / Tanggal : 1991-01-12 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis :


SEJAK dari awal pidatonya, Menko Ekuin Radius Prawiro sudah mengakui bahwa
pemerintah berada dalam dilema penentuan harga minyak. Namun. dalam konperensi
pers khusus untuk mengantarkan RAPBN 1991-92 itu, semua menteri dalam jajaran
Ekuin tampak berwajah tenang, seakan teka-teki Perang Teluk sudah terjawab.
Padahal selain krisis Teluk yang mengembangkan rasa tidak menentu, juga laju
pertumbuhan ekonomi dunia melambat, dan volume perdagangan dunia
dibayang-bayangi kegagalan Putaran Uruguay.

; Kembali ke soal minyak, untuk menentukan harga patokan ternyata pelik sekali.
Dipatok berdasarkan harga pasar, salah. Tapi, dipatok dengan harga terlalu
rendah juga tidak benar. Gara-gara krisis Teluk, harga minyak melambung --
Minas per Desember harganya 29,01 dolar per barel -- dan sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor non-ekonomis. Hal ini juga ditegaskan dalam Nota Keuangan,
yang diantarkan Presiden di DPR, Senin pekan ini.

; Dikepung oleh pelbagai ketidakpastian di sekitar krisis Teluk, pemerintah
tidak mungkin hanya menunggu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…