Tabrak Lari Liem Sioe Liong
Edisi: 18/27 / Tanggal : 1999-02-08 / Halaman : 68 / Rubrik : EB / Penulis : , ,
ADA yang bilang, Liem Sioe Liong itu seperti sarung yang terlalu
cekak. Ditarik ke atas, kaki kedinginan. Dilorot ke bawah, kulit
muka diserbu nyamuk. Serba repot. Serba salah.
Apa boleh buat, publik sudah kadung memandang Om Liem, pendiri
kelompok Grup Salim, dengan rasa curiga. Sebagian, rasa curiga
ini mungkin bersumber dari kesalahan Salim. Di zaman ketika
Presiden Soeharto berkuasa, kelompok ini dianggap banyak
menikmati kemudahan. Bogasari, satu unit usaha mereka, misalnya,
mendapat hak tunggal penggilingan gandum. Dengan hak istimewa
ini, Salim bisa mendikte distribusi tepung terigu dan akhirnya
menguasai pasar mi.
Indocement juga sama saja. Ketika pabrik semen ini kesulitan
duit, 15 tahun lalu, pemerintah buru-buru menyuntikkan uang.
Belum lagi akses dan kemudahan mereka menjala kredit perbankan.
Hampir setiap pekan, kelompok konglomerasi ini membangun proyek
atau mendirikan usaha baru. Sepertinya, sumber dana mereka tak
pernah kering.
Daftar ini bisa saja diperpanjang, tapi apalah gunanya. Yang
pasti, rasa curiga itu kemudian menempel lekat di kepala publik.
Ia mengekor dan meneropong setiap gerak langkah Salim.
Begitu juga ketika Salim begitu sibuk membenahi anak-anak
usahanya, belakangan ini. Ada kecenderungan yang bisa ditarik
secara kasar: Salim menjual aset dan perusahaannya di dalam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…