Heli Rusia Banyak Perkara

Edisi: 04/36 / Tanggal : 2007-03-25 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi, Wibowo, Kukuh S. ,


SUDAH hampir empat tahun tiga helikopter itu terkapar lunglai. Tak pernah beranjak dari tempat parkir di pangkalan Skuadron 400 Wings Udara, Komando Armada RI Kawasan Timur, TNI Angkatan Laut, Surabaya. Setiap hari dua teknisi datang untuk merawat burung-burung besi jenis Mi-2 buatan Rusia itu.

Bukan tak bisa terbang lantaran aus dimakan umur, pada 2003 heli itu diklaim tiba dalam keadaan anyar. Satu heli bahkan sempat unjuk kebolehan pada acara Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia, 5 Oktober 2003. Kisruh pembeliannyalah yang membuat ketiga heli itu seperti terpacak di tanah.

Letnan Kolonel (Laut) Tony Syaiful, Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Timur, menyatakan kesatuannya tak berani mengoperasikan heli-heli itu. Alasannya, belum diserahkan secara resmi oleh pemerintah. ”Kami tak mau nanti disalahkan,” katanya. Ketiga heli itu adalah bagian dari 16 unit yang dibeli pemerintah Indonesia dari EDB Rostov-Mil PLC, Rusia.

Pembelian senilai US$ 11,2 juta atau sekitar Rp 100 miliar itu mestinya selesai pada September 2005, tapi hingga kini proyek itu tak kunjung jelas. Kamis dua pekan lalu, Kelompok Kerja di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat memanggil sejumlah pihak yang terlibat dalam proyek itu. Perwakilan dari Departemen Pertahanan, Angkatan Laut, dan dua perusahaan rekanan diundang dalam rapat tertutup…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?