Kalah Bertanding, Wasit Dibanting
Edisi: 47/20 / Tanggal : 1991-01-19 / Halaman : 78 / Rubrik : OR / Penulis :
WASIT sepak bola di mana-mana biasanya berkostum hitam-hitam. Namun baru di Indonesia wasit sepak bola dijadikan kambing hitam. Bila pemain bermain jelek di lapangan, tak bisa membuat gol, atau kalah dari lawan, wasitlah yang jadi sasaran. Kerusuhan pun meledak terutama pada putaran kompetisi Galatama. "Kalau saya jadi Administratur Liga, kompetisi Galatama ini akan saya hentikan. Kalau kompetisi diputar lagi, paling cuma 10 dari 20 klub yang ada yang layak ikut," kata Rahim Soekasah, manajer klub Pelita Jaya Jakarta, dengan kesal.
Kasus terakhir yang agak seru terjadi di stadion Lebak Bulus, Jakarta, "kandang" klub Pelita Jaya. Ahad pekan lalu itu Pelita menghadapi Arema Malang. Di babak kedua, di kotak penalti Arema bola mengenai pemain Arema, Dominggus. Wasit meniup peluit persis saat Bambang Nurdiansyah (Pelita Jaya) berteriak handsball. Pemain Arema protes.
Ini khas Indonesia, bukan cuma pemain yang protes, melainkan juga manajer dan pelatih. Manajer tim Arema Ir. Lucky Acub Zainal, 30 tahun, berlari dan sempat mencabut tiang bendera di sudut lapangan, lalu bersama pemain-pemainnya memburu wasit Suhartoyo. Wasit pun jadi…
Keywords: Toriq Hadad, Iwan Qadar, Liston P. Siregar, Rahim Soekasah, Pelita Jaya Jakarta, Arema Malang, Ir. Lucky Acub Zainal, Wasit Suhartoyo, Minang Warman S.H, M. Basri, Djafar Umar, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…