Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit

Edisi: 11/24 / Tanggal : 1994-05-14 / Halaman : 68 / Rubrik : OR / Penulis : THA


SEORANG jenderal menemui ajalnya di medan tempur, kata orang, itu membanggakan. Bagi seorang seperti Ayrton Senna yang tewas pada Minggu dua pekan lalu di sirkuit San Marino Grand Prix di Imola, Italia, itu kurang jelas menjadi kebanggaan atau kesia-siaan.

Selama ini Senna dianggap telah memberi alasan bagi publik Brasil untuk tersenyum bangga. Mereka tidak hirau harus hidup di tengah angka inflasi yang melambung, kriminalitas yang menakutkan, dan korupsi yang membelit negeri tersebut. Tak heran, tewasnya juara dunia balap mobil Formula I pada tahun 1988, 1990, dan 1991, itu lantas menebarkan duka yang dalam di tengah penggemarnya di Brasil.

Ribuan manusia berjubel di Bandara Sao Paolo, Rabu pekan lalu. Mereka menunggu jenazah pembalap kondang itu diterbangkan dari Paris. Dari bandara, keranda yang dibungkus bendera Brasil disemayamkan di Gedung Wakil Rakyat, sebelum besok dimakamkan. Penduduk meruah seperti air bah, memberi penghormatan pada Senna.

Tidak sedikit yang menerobos tali pembatas dan menangis meraung-raung. Kantor berita Reuters melaporkan, sedikitnya 70 orang harus diangkut dengan ambulans lantaran pingsan menahan emosi, ketika peti mayat Senna diturunkan ke…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…