Al-ibriz Di Tangan Pentaskhih?

Edisi: 12/36 / Tanggal : 2007-05-20 / Halaman : 135 / Rubrik : AG / Penulis : Dewanto, Nugroho, Sohirin,


BUKU ”emas murni” ini suatu saat pernah ditawarkan ke Penerbit Salim Nabhan, Surabaya, Jawa Timur. Saat bertemu pemilik percetakan, seperti dikisahkan Yahya Staquf, cucu Kiai Bisri, sang penulis memperkenalkan diri sebagai Ahmad, utusan kiai Bisri Musthofa Rembang. ”Saya bermaksud menjual naskah kitab untuk diterbitkan.”

Bisri terpaksa berbohong karena merasa belum punya nama dalam peta perkiaian. Saat itu, harga yang diajukan Bisri Rp 8.000. Namun, Salim hanya berani menawar Rp 3.000.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…