Belajar Dari Ampas Tahu
Edisi: 13/36 / Tanggal : 2007-05-27 / Halaman : 50 / Rubrik : PDK / Penulis : Agustina, Widiarsi, Amin, Syaiful ,
DAPUR Dalikin Siswodiharjo hampir tak pernah berhenti mengepul. Pagi-pagi buta, setelah puluhan kilogram tahu dipak untuk dibawa anaknya ke pasar, lelaki 67 tahun ini bersiap dengan kesibukan baru. Ampas tahu itu diolahnya menjadi kue kering atau nuget. Sekilo nuget bisa dijual Rp 15 ribu, sedangkan harga satu kilo kue kering Rp 8.000-15.000.
Hasil itu terang menggembirakan hati keluarga Dalikin dan 21 keluarga pembuat tahu lainnya di Kampung Gedong Kiwo, Mantri Jeron, Yogyakarta. Puluhan tahun menjadi perajin tahu, Dalikin tak pernah membayangkan ampas tahu yang biasanya dibuang atau paling banter dijual ke peternak babi ini bisa diolah jadi makanan.
Padahal jumlah limbah pembuatan tahu ini lumayan banyak. Dari 75 kilogram kedelai, Dalikin mendapat ampas tahu sekitar 50 kilogram. Selama ini Dalikin menjual ampas tersebut Rp 5.000 per ember berisi 15 kilogram ampas. Jika laku semua, Dalikin mendapat tambahan penghasilan Rp 15 ribu sehari. Jika lagi sial, limbah itu terbuang sia-sia.
Hal yang sama dilakukan pembuat tempe atau tahu tetangga Dalikin. Setiap hari kampung sentra pembuat tahu dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…