Lendir Panas, Lalu Tersungkur
Edisi: 14/36 / Tanggal : 2007-06-03 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Nafi, Muchamad, Dhyatmika, Wahyu , Taufiq, Rohman
ATAP emperan pertokoan Koperasi Industri Tas dan Koper di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, tak menghalangi sinar matahari menyengat kulit pria uzur itu. Dengan takzim ia menunggui dagangan stikernya yang dijajarkan di atas meja kayu, Rabu siang pekan lalu. Sesekali, bila ada kendaraan mendekat, dengan cekatan ia meniup peluit, beralih peran menjadi juru parkir.
Juwito, 64 tahun, mulai berjualan stiker merangkap juru parkir sejak dua bulan lalu. Hidup tiba-tiba menjadi tak mudah baginya. Setahun lalu ia masih tergolong orang berharta, ketika menjadi pengrajin kulit untuk tas, koper, sepatu, ikat pinggang, dan dompet.
Riwayat nelangsa ayah tiga anak bermula sejak dua belas purnama lalu, ketika lumpur jahanam itu mulai menyembur dari sepetak tanah di Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo. Lendir panas itu kemudian menghampiri Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin. Jalan tol Gempol-Surabaya pun terganggu hingga mengalami tutup-buka. Kalau sudah demikian, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Raya Porong-Surabaya.
Di jalan itu, masuk Desa Kedensari dan Kludan, Kecamatan Tanggulangin, memanjang sekitar dua kilometer sentra industri kerajinan kulit.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?