Jurus Silat Di Kolam Luluk
Edisi: 14/36 / Tanggal : 2007-06-03 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Widyanto, Untung, Fikri, Ahmad, Wibowo, Kukuh S.
SEJUMLAH menteri mendadak bisu dalam rapat kabinet di Istana Negara. Tensi tinggi merayap ke seluruh ruangan oleh amarah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hari itu, Jumat dua pekan lalu, Presiden memimpin sidang kabinet, membahas penyelesaian bencana lumpur Lapindoâyang pekan ini genap satu tahun. Yudhoyono naik darah setelah beberapa menteri mengeluhkan kendala teknis dan seretnya dana untuk mengatasi luluk atau lumpur yang terus menyembur. âSudah saya beri waktu satu tahun. Tapi kalian tak bisa berbuat apa-apa!â Yudhoyono berseru.
Presiden, kata sumber Tempo yang hadir di ruang sidang itu, geram lantaran penyelesaian kasus semburan lumpur Lapindo amburadul. Ribuan warga yang rumahnya tenggelam kian menderita. Padahal ganti rugi bagi ribuan korban masih terkatung-katung. Tambahan lagi, teknologi yang selama ini diterapkan tak membuahkan hasil. Teknologi relief well (pengeboran menyamping) yang dikerjakan ahli teknik pengeboran tidak tuntas. Begitu pula teknologi mencemplungkan untaian bola beton yang digagas ahli fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Semua ini membikin kepala SBY, sebutan akrab Yudhoyono, berdenyut-denyut. Dia kemudian meminta para menteri merealisasi konsep teknologi selubung baja. Ini konsep apa lagi?
Begini ceritanya. Teknologi cofferdam atau selubung baja adalah proposal baru yang masuk ke meja Presiden, lalu secepat kilat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?