Ongkos Politik Para Jenderal

Edisi: 18/36 / Tanggal : 2007-07-01 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Kuswardono, Arif A, Rusydi, Ibnu, M.S. Marlina


SEKELOMPOK pria asal Indonesia timur bergerombol di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jakarta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis dua pekan lalu. Mereka menunggu seseorang. Malam itu kantor ramai karena ada rapat pengurus.

”Ketika ditanya ada perlu apa, mereka bilang cuma ingin bertemu orang ini dan itu,” kata Dhea Prekasha Yoedha, Ketua Informasi dan Komunikasi PDI Perjuangan cabang Jakarta.

Rombongan pria kekar itu membawa kertas penting: surat kuasa penagihan dari Mayjen (Purn.) Slamet Kirbiyantoro—orang yang pernah diusung PDIP menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dalam surat itu, menurut Dhea, Slamet memerinci pengeluarannya: Rp 2,25 miliar diberikan dalam sembilan giro bilyet masing-masing bernilai Rp 250 juta. Empat lembar giro diserahkan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan lima lembar ke PDI Perjuangan.

Ketika Ketua PDIP Jakarta Agung Imam Sumanto keluar ruangan, para pria itu langsung mengejar. Mereka sempat berbicara, tapi Ketua DPRD Jakarta ini rupanya tak senang. Terjadi cekcok, lalu seorang anggota satuan tugas partai mengusir si tamu. Ketika para penagih berada di jalan, empat mobil mengejar mereka. Di dekat Wisma Tebet, sekitar 500 meter dari kantor PDIP, terjadi baku pukul. Mohamad Saleh, 43 tahun, seorang pria dari kelompok penagih, terkapar. Lengannya kena bacok. Penagih yang lain kocar-kacir.

Kirby—begitu Slamet Kirbiyantoro dipanggil—mengaku terus terang berada di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?