Maaf, Presiden Sedang Sibuk

Edisi: 19/36 / Tanggal : 2007-07-08 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Sunariah, Taufik, Rohman, Sunudyantoro


SEBATANG spidol dan secarik kertas diambil Sunarto dari ”ruang” yang dibentuk dari kain yang dibeberkan di Pasar Baru, Porong, Sidoarjo. Dengan semangat, lelaki 50 tahun ini bersiap menulis sejumlah pertanyaan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selasa pekan lalu, Sunarto mendengar kabar, SBY akan menemui korban lumpur panas PT Lapindo Brantas di Pasar Baru.

Sehari sebelumnya, Presiden memang melakukan kunjungan mendadak ke Sidoarjo. Rencananya, SBY akan berkantor selama tiga hari di daerah semburan lumpur itu untuk membahas percepatan penyelesaian ganti rugi korban Lapindo. ”Keinginan ke Sidoarjo muncul setelah Presiden menerima 20 orang perwakilan korban lumpur itu,” ujar sumber Tempo di Istana.

Dipimpin budayawan Emha Ainun Nadjib, Ahad pekan lalu, 20 orang pengungsi korban Lapindo menemui SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor. Di depan Presiden mereka menumpahkan unek-unek soal ganti rugi yang tidak kunjung cair dan derita yang mereka alami. Salah satu kesulitan yang mereka adukan, soal menguburkan jenazah bila sanak famili mereka meninggal di pengungsian. ”Presiden terharu dan menitikkan air mata mendengar cerita kami,” kata Choirul Huda, salah seorang korban lumpur yang bertemu Presiden.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?