Ribut Sebelum Matahari Sore

Edisi: 21/36 / Tanggal : 2007-07-22 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi, Warsidi, Adi, Imran M.A.


RAPAT besar itu bubar ketika sirene sistem peringatan dini tsunami meraung-raung di Banda Aceh, awal Juni lalu. Para mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka bergegas meninggalkan Asrama Haji, tempat pertemuan. Mereka antara lain Malik Mahmud, Muzakir Manaf, Nur Djuli, dan Sofyan Dawood. Ada pula Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Wali Kota Sabang Munawarliza Zein—keduanya dicalonkan GAM saat menang dalam pemilihan kepala daerah akhir tahun lalu. Peserta pertemuan itu sekitar 100 orang, terdiri atas mantan pemimpin GAM, jajaran Komite Peralihan Aceh, dan aktivis Sentral Informasi Referendum Aceh.

Pertemuan itu sangat tertutup. Setiap orang yang masuk harus memperlihatkan surat undangan. Sebelum sirene meraung, para peserta rapat memang membahas soal penting: pembentukan partai lokal. Ini adalah buah perundingan antara GAM dan pemerintah di Helsinki, Finlandia, dua tahun lalu, yang memungkinkan berdirinya partai lokal di Bumi Serambi Mekkah.

Tengku Yahya Muaz, tokoh GAM, mempresentasikan rancangan skema dan struktur kepengurusan partai. Belum ada nama pengurus di sana. Namun sekilas struktur organisasi yang dipaparkan Yahya sangat rapi. Di sana ada pengurus pusat yang disebut dengan Majelis Pusat. Di bawahnya ada Majelis Tuha Peut. Adapun kepengurusan tingkat kampung disebut Majelis Tuha Delapan Sagoe.

”Inilah saatnya bagi kita untuk menggerakkan langkah mewujudkan Aceh yang lebih adil dan bermartabat,” kata Muzakir Manaf, mantan Panglima Tentara GAM, ketika itu. Semua bersemangat. Tapi sirene—belakangan diketahui menjerit karena korsleting listrik—memaksa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?