Terancam Hantu Darurat

Edisi: 22/36 / Tanggal : 2007-07-29 / Halaman : 108 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , Dhyatmika, Wahyu,


TIGA tahun lalu, hampir tiap hari Anas Urbaningrum tidur hanya 3-4 jam. Sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), ia berpacu dengan waktu. Ia harus berkeliling ke berbagai kota di Indonesia untuk sosialisasi aturan pemilu, memelototi daftar calon anggota badan legislatif, dan menyiapkan perangkat pemungutan suara.

Meski kurang tidur, berat badan Anas saat itu justru naik lima kilogram. ”Karena melek, saya jadi lebih banyak ngemil. Padahal tidak pernah berolahraga,” kata Anas, kini Ketua Partai Demokrat.

Tak hanya Anas, delapan anggota KPU yang lain juga mengalami kehidupan ”tak normal”. Itu karena mereka harus menjadi superman: menyiapkan strategi pemilu dan urusan tender pengadaan barang. Padahal ada tiga pemungutan suara saat itu: sekali untuk pemilihan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?