MAGNIS, VESPA, DAN LAPINDO

Edisi: 22/36 / Tanggal : 2007-07-29 / Halaman : 144 / Rubrik : SOS / Penulis : Hasugian, Maria, Idayanie, L.N. ,


Franz Magnis-Suseno baru saja tiba di kantornya. Raut wajahnya segar. Berjalan kaki dari rumah sejauh 1,2 kilometer dalam waktu 12 menit tak secuil pun menyisakan kesan capek. Kalau dihitung-hitung dengan usianya yang sudah 71 dan encok di kedua lututnya, waktu yang ia tempuh termasuk cepat.

Berjalan kaki memang sudah menjadi ”ritual” setiap kali ia tak punya agenda ke mana-mana. Itu artinya kegiatannya hanya di rumah dan kantor. Setiap kali ditanya alasannya, ia selalu punya empat jawaban: hemat bensin, tidak mengotori udara, sehat, dan menyenangkan. Barulah kalau ada kegiatan di luar kantor ia mengendarai Vespa kesayangannya.

Seperti Selasa pagi dua pekan lalu, Vespa itu disimpan di rumah karena kegiatannya hari itu hanya di kantor dan menerima Tempo. ”Saya hanya rugi waktu enam menit kalau berjalan kaki,” katanya diiringi tawa. Magnis juga sangat menikmati sapaan hangat dari anak-anak dan orang tua di sepanjang jalan: ”Mister, mister.”

Romo Magnis—demikian sapaan akrabnya—memang gampang dikenali dari sosoknya. Tubuh jangkung, atletis, dengan rambut putih yang sedikit gondrong. Penyuka bakso, nasi goreng, dan spaghetti bologna ini mengisi hari-harinya dengan membaca buku-buku filsafat serta menuliskan pemikirannya dalam bentuk buku dan kolom untuk media massa dan jurnal-jurnal ilmiah.

Sudah 500 tulisan yang dia kirim ke media cetak. Tapi ia mengaku buta huruf tentang sastra dan tak suka membaca novel. Satu-satunya jenis buku fiksi yang pernah dibacanya saat santai adalah cerita detektif. ”Saya hanya membaca sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan minat saya,” katanya.

Di usia yang sudah kepala tujuh, Magnis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04

Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.

M
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10

Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.

M
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14

Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…