Tak Sekadar Belajar Ilmu Perang
Edisi: 27/36 / Tanggal : 2007-09-02 / Halaman : 48 / Rubrik : PDK / Penulis : Agustina, Widiarsi , Fikri, Ahmad , Amin, Syaiful
TAK kenal maka tak sayang. Itulah yang dirasakan Anton Aliabbas terhadap tempat dia menimba ilmu: Program Magister Studi Pertahanan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dua tahun lalu Anton, yang sudah bergelar S2 dari Universitas Indonesia untuk hubungan internasional, hanya coba-coba masuk studi pertahanan ini.
Laki-laki 26 tahun ini sebenarnya ingin melanjutkan studi S3. Namun, karena âlowonganâ untuk jurnalis di program tersebut belum terisi, wartawan Detikcom ini pun mendaftar. Dia diterima, dapat beasiswa pula. âBukan gratisnya, tapi pengalaman kuliah di situ tak bisa didapat di tempat lain,â kata Anton, yang kemudian memutuskan keluar dari pekerjaan yang disukainya sebagai wartawan.
Anton semula mengira, Program Magister Studi Pertahanan ITB tak berbeda dengan mata kuliah kajian strategi dan keamanan yang dipelajarinya semasa S2 di UI. Namun semuanya berubah ketika Anton melihat materi dan merasakan suasana kuliah. Mata kuliah yang disesuaikan dengan kondisi terkiniâtak sekadar berbicara tentang militer dan seni perangâdengan pengantar berbahasa Inggris, membuat Anton kian terpikat. Apalagi sering ada diskusi tentang topik aktual seperti fenomena terorisme. âSaya tidak salah pilih,â kata Anton.
Sayangnya, tidak banyak yang melihat daya tarik program magister yang baru memasuki…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…