William Wongso: Meletakkan Sidik Jari pada Peta Dunia

Edisi: 27/36 / Tanggal : 2007-09-02 / Halaman : 52 / Rubrik : SOS / Penulis : Wiyana, Dwi , ,


SUATU siang di akhir Juli lalu. William Wongso, sang Raja Kuliner, tengah beraksi di depan kamera di Cooking School Ranch Market, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dia didampingi beberapa buah pinang, susu, sebuah blender, serta Olga Lydia.

Kali ini, William sedang mendemonstrasikan pembuatan jus buah pinang, minuman tradisional ala Melayu, untuk acara televisi bertajuk Cooking Adventure. ”Minuman ini dipercaya bisa mendongkrak keperkasaan pria,” katanya sembari terkekeh.

Nama William Wongso memang identik dengan seni kuliner di Indonesia. Menikmati makanan adalah seni, memasak makanan adalah menciptakan karya seni, dan William adalah orang yang selama ini mengusung kesenian ini dengan rajin dan konsisten. Pemilik beberapa restoran dan kafe eksklusif di Jakarta ini pada 1 September akan tampil bersama enam pakar dalam acara Master Cooking Class di Jakarta. Salah satu master itu adalah Executive Chef Hotel Shangri-La, Joris Rycken.

Dalam acara itu, aneka makanan tradisional akan dipermak dengan sentuhan global agar lebih sedap dipandang dan menggugah selera. Cabai merah iris halus yang biasa ditemukan dalam nasi jamblang Cirebon, misalnya, disajikan di atas sushi Jepang, dengan tambahan ikan jambal pancing. Atau salad kentang gaya Jerman yang diberi sentuhan cakalang fufu. Lalu di sampingnya disodorkan sambal rica-rica. Rasanya dijamin membuat lidah bergoyang.

Gebrakan William menjadi penting karena hingga saat ini Indonesia belum masuk peta penggemar makanan dunia alias Global Food. Bandingkan dengan Malaysia, yang sudah memiliki duta Chef Wan. ”Cita rasa Indonesia masih misteri bagi pelaku seni kuliner dunia,” ujar William.

Lahir di Malang, Jawa Timur, 12 April 1947, William Wongso adalah putra pasangan Soewadi Wongso alias Wong See Hwa dan Linda Wongso. Ia tergolong ”terlambat” berkecimpung dalam dunia kuliner. Ia baru mengenal romantika dapur ketika berusia 30-an tahun. Ia belajar seni kuliner secara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04

Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.

M
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10

Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.

M
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14

Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…