Pak Menteri Pilihan Ki Lurah

Edisi: 28/36 / Tanggal : 2007-09-09 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Dhyatmika, Wahyu ,


HAMPIR seratus orang perwira lulusan Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) 1970-1974 meriung di padang golf Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, awal Agustus lalu. Mereka ”kangen-kangenan” sekaligus unjuk kebolehan mengayun tongkat besi di lapangan golf dengan 18 lubang itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dijuluki ”Ki Lurah” oleh rekan-rekan seangkatannya, alumni 1973, tidak ketinggalan. Bermain satu tim bersama Yudhoyono adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Endriartono Sutarto, mantan Kepala Polri Jenderal (Purn.) Da’i Bachtiar, dan Gubernur Jawa Tengah Mayjen (Purn.) Mardiyanto.

Menurut sumber Tempo, setelah bermain golf itulah, rekan-rekannya mulai memanggil Mardiyanto dengan sebutan ”Pak Menteri”. Mereka yakin ketika itu nama Mardiyanto sebagai calon Menteri Dalam Negeri sudah ada dalam genggaman Presiden. Terlebih, menjelang tengah hari, Yudhoyono sempat mengumpulkan para pensiunan perwira itu. Di tengah pembicaraan, dia menyinggung soal kursi Menteri Dalam Negeri yang sejak akhir Maret silam ditinggalkan Letjen (Purn.) Muhammad Ma’ruf karena sakit. ”Dalam menentukan Menteri Dalam Negeri, saya tidak dalam posisi memilih teman atau bukan teman,” kata Yudhoyono saat itu. ”Saya memilih yang terbaik untuk negara dan kepentingan saya.”

l l l

Keputusan Presiden Yudhoyono mengangkat Mardiyanto menjadi Menteri Dalam Negeri baru, Selasa pekan lalu itu, memang menutup polemik tentang calon pengganti Ma’ruf yang menghangat sejak awal Agustus silam. Hampir setiap hari, halaman koran dipenuhi komentar pro maupun kontra atas deretan kandidat Menteri Dalam Negeri.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?