Besar Dari Limbah Industri

Edisi: 33/36 / Tanggal : 2007-10-14 / Halaman : 108 / Rubrik : EB / Penulis : Nafi, Muchamad, C.N, Heru,


RENTANG awal krisis ekonomi hingga 2000 merupakan tahun-tahun berat bagi Sudarto. Sewaktu perusahaan media lokal di Yogyakarta tempatnya mengais rezeki gulung tikar, ia menjadi bagian dari kelas penganggur. Selama tiga tahun, bapak satu anak ini berputar-putar mencari pekerjaan. Di sentra-sentra industri kerajinan di Bali, di antara deretan produk tas, ia menemukan jawaban.

Pria 47 tahun itu berhasil meyakinkan Retno Utami, istrinya, supaya merelakan uang tabungan sebagai modal. Berbekal Rp 750 ribu, Sudarto mengawali bisnisnya. Kediamannya di Dusun Temanggal, Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta, disulap menjadi tempat kerajinan tas. Saat itu, bahan baku yang digunakan adalah pandan dan enceng gondok. Hasilnya ia bawa ke Pulau Dewata untuk dititipkan ke kenalannya.

Lumayan, sebagian terserap pasar. Bahkan, dua bulan kemudian order besar datang. Sebuah agen eksportir di Gianyar, Bali, memesan 750 tas. Dengan senang ia menyanggupi. Pada hari yang ditentukan barang diantar. Namun bukan pembayaran yang ia terima,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…