Mengenang Sanggahan Hamka

Edisi: 34/36 / Tanggal : 2007-10-21 / Halaman : 64 / Rubrik : IQR / Penulis : Planasari, Sita, ,


Di tahanan, Buya Hamka banyak membaca dan menulis. Waktu itu, tahun 1964, Hamka berada di rumah tahanan kepolisian Mega Mendung. Sebagai salah satu fungsionaris Partai Masyumi, oleh rezim Soekarno ia dianggap anti-Nasakom. Kemudian ia dipindahkan ke Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, karena sakit—selama 17 bulan, sampai 1966, Hamka menghasilkan karya monumentalnya, Tafsir Al-Azhar.

Salah seorang muridnya, Sofjan Tanjung, mengirimi ulama itu buku tebal berjudul Tuanku Rao, dua eksemplar—kiriman yang diiringi permintaan agar Hamka memberikan komentar serta kritik atas buku tersebut.

Dan ketika Hamka keluar dari tahanan, ia berkenalan dengan Parlindungan. Mereka bersahabat. Parlindungan biasa menjemput Hamka ke rumahnya sebelum salat Jumat. Parlindungan selalu mengenakan kopiah sampir…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…