Empat Srikandi Di Kubangan Korupsi

Edisi: 36/36 / Tanggal : 2007-11-04 / Halaman : 92 / Rubrik : NAS / Penulis : Riza, Budi, Taufik, Rohman, Wibowo, Kukuh S


NUANSA ”wah” sepintas terlihat pada rumah desa bercat putih dengan tembok depan berlapis keramik hijau muda mengkilap itu. Sebuah papan nama kecil bertuliskan ”Bidan” menempel di sisi pintu depan. Namun suasana menjadi terasa lain begitu memasuki ruang tamu.

Hanya ada satu set sofa dengan motif batik, dan meja. Selembar almanak 2007, berjudul ”Lembaga Bantuan Hukum Adil”, terpajang di dinding, menindih kalender lama. ”Semuanya habis untuk berjuang melawan kasus korupsi itu,” kata Mukhasonah kepada Tempo, yang menyambangi rumahnya di Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu siang pekan lalu.

Siang terik itu, perempuan 42 tahun tersebut baru tiba dari tempatnya bekerja. Seragam abu-abu pekat masih menempel di tubuh pegawai negeri sipil Kantor Departemen Agama Jombang itu. Ia bertugas di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jogoroto sebagai kepala tata usaha. Di kota berjarak 79 kilometer ke arah barat daya dari Surabaya ini, ia tinggal bersama tiga keponakannya—salah satunya bidan.

Jabatannya jualah yang membawanya berkenalan dengan ruwet jaring hukum di ”Kota Santri” ini. Kegigihannya melawan korupsi membawa langkahnya hingga ke Ibu Kota. Ia melaporkan kasus korupsi di daerahnya ke Indonesia Corruption Watch hingga Komisi Pemberantasan Korupsi. ”Tak terhitung berapa kali saya harus bolak-balik Jombang-Jakarta,” kata perempuan lajang itu.

Akibatnya, bisnis keluarga warisan orang tua jadi terbengkalai. ”Saya sudah bangkrut,” katanya. ”Seluruh ternak ayam habis, tidak kuat kulakan lagi.” Omzetnya pernah mencapai sekitar Rp 18 juta per bulan. Perabotan rumah seperti lemari dan guci dijual untuk menutup ”biaya perang” melawan korupsi. Mobil Suzuki Carry 1993 miliknya pun ikut dilego.

l l l

KISAH bermula dari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?