Penantian Di Lereng Kelud

Edisi: 37/36 / Tanggal : 2007-11-11 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Candraningrum, D.A, Maksum, Dwidjo U, Fikri , Ahmad


SETELAH setengah bulan lebih tinggal di lokasi pengungsian di lereng Gunung Kelud, Sukardi memaksakan diri untuk pulang ke rumahnya. Bersama istri dan anaknya yang berusia enam tahun, petani dan peternak sapi perah ini meninggalkan lokasi pengungsian di Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Selasa pekan lalu. Padahal, di saat yang sama, tim Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) masih mengevakuasi paksa warga lainnya yang tinggal di lereng gunung berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut ini untuk mengungsi.

Pria kelahiran Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, ini sebetulnya menikmati kehidupan di pengungsian. ”Jatah makan dan minum selalu tersedia,” katanya. Namun, ada dua hal yang membuatnya ia tak tahan pulang ke rumah, yakni mengurus sapi perah peliharaan serta menyalurkan hasrat biologisnya. Maklum, di tempat pengungsian tak tersedia tempat tersembunyi yang pantas digunakan untuk hajat yang satu itu. ”Kalau yang ’itu’ juga harus berpuasa, bikin hidup kami tambah tak keruan,” ujarnya sambil tertawa.

Sukardi memang satu dari 2.500 pengungsi asal Desa Sugihwaras yang memilih pulang ke rumah. Desa asal pria berusia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?