Politikus Pusat Hijrah Ke Daerah
Edisi: 38/36 / Tanggal : 2007-11-18 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Sunudyantoro, ,
Smes lemah itu membunuh permainan lawan. Saifullah Yusuf berjingkrak girang. Teriakannya menggedor seluruh pojok lapangan bulu tangkis di belakang Kantor Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jalan Kramat Raya 65, Jakarta, Rabu malam pekan lalu. Bekas Menteri Negara Percepatan Daerah Tertinggal ini dan pasangannya, Agus Eko Cahyono (pengurus Ansor), melibas lawan tandingnya, pasangan Aryanto Ogi-Mujiburrahman, juga pengurus Ansor, dengan skor 32-30.
Jika Saifullah, 43 tahun, cerdik dan tangguh di lapangan bulu tangkis, apakah ia sehebat itu pula di arena politik? Entahlah. Yang pasti, keponakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini belum mengubur energi berpolitiknya. Sejak dicopot dari jabatan menteri pada 7 Mei lalu, ia kian rajin berkunjung ke Jawa Timur. Ia menggandeng Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir untuk sekadar gerak jalan. Pada Jumat pekan lalu Saiful dan Sultan gerak jalan di Jember. Sebelumnya, 9 Juli lalu di Banyuwangi dan 12 Agustus lalu di Kediri.
Ia ketuk pintu rumah hampir semua kiai berpengaruh di Jawa Timur dan mencium tangannya. Sebut, misalnya, pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban KH Abdullah Faqih, KH Idris Marzuki (Lirboyo Kediri) dan KH Kholil Asâad (Asembagus Situbondo). Manuver Saiful mudah ditebak. Ia sedang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?