Perlawanan Warga Berpunya

Edisi: 39/36 / Tanggal : 2007-11-25 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Dhyatmika, Wahyu,


HAJI Muhammad Sulaiman membeli rumah mewah di kompleks permukiman Pondok Indah, Jakarta Selatan, 20 tahun lalu. Purnawirawan jenderal berbintang dua ini mengaku ingin menghabiskan masa pensiunnya dengan nyaman di sana. Dia ingat betul asrinya kawasan itu dulu. ”Tenang, hijau, aman, bersih,” katanya.

Setelah malang melintang di berbagai instansi pemerintah, Sulaiman pensiun pada 1995 dan sejak itu menjadi warga Pondok Indah. Bertahun-tahun tak terusik, pada Juli lalu istirahatnya terganggu saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan rencana pembangunan busway koridor VIII jurusan Harmoni-Lebak Bulus, melewati Pondok Indah.

Jika koridor busway masuk Pondok Indah, Sulaiman membayangkan kompleks permukiman elite itu akan makin babak-belur. Lingkungan yang semula sudah macet oleh mal dan pertokoan, kini akan lebih remuk.

Menurut Sulaiman, perubahan terjadi di Pondok Indah sejak dua dekade lalu. Ketika pusat perbelanjaan besar dibangun pada 1991, penghuni Pondok Indah tidak diajak urun rembuk. Juga, ketika banyak rumah mewah di pinggir jalan Metro Pondok Indah, jalan yang membelah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?