Menggenjot Panas Bumi

Edisi: 39/36 / Tanggal : 2007-11-25 / Halaman : 122 / Rubrik : EB / Penulis : Sulistyowati, Retno, ,


HARGA minyak mentah dunia yang masih bertengger di atas US$ 90 per barel membikin pemerintah puyeng. Betapa tidak. Kendati terjadi surplus dari sisi neraca perdagangan, anggaran negara diyakini bakal tekor lantaran subsidi bahan bakar minyak tak terbendung.

Pada tahun ini, duit yang disiapkan untuk subsidi BBM Rp 55,6 triliun, dan Rp 32,49 triliun untuk listrik. Namun, gara-gara kenaikan harga minyak itu, subsidi BBM diperkirakan membengkak sampai Rp 90 triliun dan subsidi listrik pun naik menjadi Rp 40 triliun. Jika harga minyak tak juga turun, tahun depan subsidi juga bakal naik karena didasari asumsi harga minyak US$ 60 per barel.

Itulah sebabnya banyak langkah diambil untuk mengurangi beban subsidi tersebut. Salah satunya dengan meminta PT PLN mempercepat konversi pembangkit berbahan bakar minyak ke panas bumi. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 yang baru diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 November lalu, PLN diwajibkan membeli uap atau listrik dari suatu wilayah kerja panas bumi yang akan dikembangkan.

Panas bumi atawa geothermal tergolong sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kini panas bumi banyak dilirik lantaran energi yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi setrum. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang tengah gencar mengembangkannya. Pada 2050, Amerika akan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…