Kisah Ambulans Balik Kanan
Edisi: 42/36 / Tanggal : 2007-12-16 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , Dhyatmika, Wahyu ,
RUMAH besar di Jalan Imam Bonjol 16 itu tampak hiruk-pikuk. Beberapa pekerja bangunan sibuk mengangkut kayu dan pasir, merenovasi sisi kiri rumah berlantai dua yang megah itu. Enam mobil diparkir berderet di halaman depan yang luasâsatu di antaranya sedan perak metalik keluaran terbaru. Ketika Tempo bertandang ke sana akhir pekan lalu, sang empunya rumah sedang keluar kota. âMaaf, Pak Fauzi sedang tidak di rumah,â kata seorang satpam dari balik pagar besi.
Pemilik rumah jembar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, itu adalah Fauzi Abubakar, pemilik PT Merial Esa, rekanan lama TNI Angkatan Darat. Namanya belakangan ramai disebut-sebut dalam pusaran kontroversi seputar pengadaan 35 unit ambulans militer untuk korps baju hijau.
Semua bermula pada awal November lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktorat Bea Cukai mengadakan inspeksi mendadak di Pelabuhan Tanjung Priok dan menemukan beberapa indikasi penyelundupan. Satu di antaranya adalah kontainer berisi 35 unit mobil pick-up merek Isuzu pesanan TNI Angkatan Darat. Yang membuat para petugas pabean mengernyitkan dahi adalah banyaknya kejanggalan dalam dokumen impor mobil itu. âKalau mengacu pada dokumennya, seharusnya yang dikirim adalah ambulans, bukan mobil pick-up,â kata sumber Tempo di Departemen Keuangan.
Bea Cukai bergerak. Semua mobil itu disegel dan dikirim ke gudang. Di balik pagar besi yang terkunci rapat, puluhan pick-up itu kini diselimuti debu. Sebuah surat permintaan klarifikasi pun dilayangkan kantor Bea Cukai Tanjung Priok ke Markas Besar TNI…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?