Demi Upah Dan Arafah

Edisi: 43/36 / Tanggal : 2007-12-23 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Roza, Adek Media, ,


ENAM tahun menetap di Jeddah, Arab Saudi, Abdullah sudah tiga kali naik haji. Pria asli Betawi yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ini mengaku sulit menahan rindu kembali ke Masjidil Haram ketika bulan haji tiba. Pertama kali menjalankan ibadah itu, Doel—demikian ia biasa dipanggil—mengikuti semua prosedur resmi yang ditetapkan Departemen Haji Kerajaan Saudi. Selebihnya, ia memilih jadi haji koboi.

Pemerintah Saudi memang membatasi jatah haji bagi siapa pun yang bermukim di negeri itu—termasuk warga negaranya sendiri kecuali penghuni Kota Mekah. Menurut ketentuan, setiap warga maksimal hanya bisa melaksanakan ibadah haji satu kali dalam lima tahun. Aturan inilah yang mendorong munculnya para haji koboi, terutama pemukim asing yang tak mau kehilangan kesempatan—mumpung masih tinggal di Tanah Suci.

Di musim haji ini, Doel sebenarnya berencana kembali ke Mekah. Tapi sang majikan tidak mengizinkannya karena tak ada sopir pengganti. Lagi pula pemerintah Saudi memperketat pemeriksaan di pintu masuk kota dan rajin menggelar razia di Mekah. Para koboi pun tertahan di gerbang kota. Yang berhasil menyusup tapi terkena razia akan diusir dari Mekah. Adapun para pemukim ilegal yang mencoba menyusup akan dikembalikan ke negara asal.

Nasib nahas itu dialami 600 warga Indonesia, Minggu dua pekan lalu. Departemen Paspor Kerajaan Arab Saudi menangkap 600 penyusup di Distrik Al-Aziziya. Lebih dari 500 orang di antara mereka adalah jemaah umrah yang menunda pulang agar bisa berhaji. Selebihnya adalah pemukim ilegal yang menyusup untuk menjadi pekerja musiman sekaligus menunaikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?