Diam-diam Ke Tanah Terjanji

Edisi: 43/36 / Tanggal : 2007-12-23 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif, Sunudyantoro, Taufiq, Rohman


ABDUL A’la tak pernah bermimpi menjejakkan kaki di ”tanah yang dijanjikan” itu. Tapi, Ahad dua pekan lalu, peristiwa itulah yang terjadi. Dosen Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu berangkat dari kampungnya di Surabaya ke Jakarta, lalu terbang ke Israel.

Lulusan Pondok Pesantren Annuqayah di Guluk-Guluk, Sumenep, Madura itu berkunjung ke sana bersama sejumlah akademisi. Mereka adalah Syafiq Mughni (dosen Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel), Abdul Kadir (Universitas Islam Negeri Makassar), Badrun Alaina (Universitas Islam Negeri Yogyakarta), dan Nuryadi (Universitas Muhammadiyah Prof Hamka Jakarta).

Kiai Indonesia berkunjung ke Israel? Sebetulnya tak ada yang salah. Tapi tudingan sebagai ”antek” Zionis telanjur membayang di wajah mereka yang berangkat. Maklum saja, bagi kebanyakan muslim Indonesia, Israel adalah musuh besar karena dianggap telah merebut tanah Palestina. Hingga saat ini Indonesia belum membuka hubungan diplomatik dengan negara itu.

A’la, misalnya, semula enggan menyebut siapa saja rekan seperjalanannya. Syafiq Mughni juga terkesan malu-malu. Katanya, ia tak mau banyak bicara tentang perjalanan itu karena dia adalah Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. ”Saya datang ke sana sebagai individu,” katanya.

Sebenarnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Ali Maschan Musa juga diundang. Namun Ali mengaku sibuk.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?