Panser ’Made In’ Kiaracondong

Edisi: 44/36 / Tanggal : 2007-12-30 / Halaman : 168 / Rubrik : NAS / Penulis : Dhyatmika, Wahyu , Priberkah, Erick , Fikri, Ahmad


SEORANG teknisi PT Dirgantara Indonesia terlihat sibuk memasang pipa pada sistem pengisian bahan bakar helikopter Super Puma. ”Ini pipa ventilasi untuk tangki kiri heli,” kata Affendi, teknisi itu, sambil memperbaiki posisi kacamatanya. Di hanggar Pindad di Bandung, ia cekatan menjelaskan satu per satu bagian mesin pesawat itu. ”Di kanan ada dua tangki bahan bakar, di kiri ada tiga.”

Pada Jumat dua pekan lalu, hanggar itu terasa hidup dengan suara dentang peralatan besi dan dengung mesin. Selain Affendi, ada 15 teknisi lain yang sedang mengerjakan tiga helikopter. ”Yang ini baru selesai 20 persen,” kata Affendi seraya menunjuk helikopter yang sedang dia kerjakan. Dua helikopter lain hampir selesai. ”Tinggal menyelesaikan sistem radar dan beberapa bagian mesin,” kata Wawan Setiawan, koleganya.

Tiga buah helikopter itu adalah pesanan TNI Angkatan Udara. Selain menyelesaikan heli, Dirgantara juga sedang mengerjakan dua helikopter Combat SAR Cougar dan pesawat CN-235 untuk patroli laut. ”Semuanya ditargetkan selesai pada 2009,” kata Budiwuraskito, Direktur Integrasi Pesawat Terbang perusahaan tersebut. Setelah itu, order lain sudah menunggu. Belasan pesawat Fokker 27 milik TNI AU juga kabarnya akan diganti CN-235.

Inilah hasil dari kebijakan pemerintah untuk mengalihkan pembuatan sistem…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?