Rental Heli Jalur Sakti

Edisi: 49/36 / Tanggal : 2008-02-03 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Budi Setyarso, Jupernalis Samosir,


SELAMAT siang, Mayor Fery. Saya perlu heli untuk melihat kebun sawit. Bisa membantu?” Di ujung telepon, perwira menengah Angkatan Laut itu tangkas menyahut. Ia bertanya lokasi kebun yang akan disurvei. Tempo menjawab, sekitar Palembang hingga perbatasan Lampung. Ia kembali bertanya, perlu mendarat atau tidak. Tempo menjawab tidak.

Sejenak kemudian sang Mayor yang bertugas di sebuah kota di Sumatera itu berkata, ”Jadi, kira-kira perlu dua-tiga jam, ya? Baik, Pak, saya akan koordinasi dengan pangkalan di Medan dan Tanjung Pinang. Segera saya kabari tarifnya.”

Beberapa jam setelah pembicaraan, Mayor Fery mengirim pesan melalui telepon seluler: ”2.500 dolar per jam untuk Heli BO 105.” Ini heli kecil yang hanya muat untuk empat orang: pilot, kopilot, dan dua penumpang. Mau lebih murah? Sang Mayor menawari Nomad atau Cassa, pesawat angkut kecil yang juga milik Angkatan Laut.

Sungguh gampang menyewa capung besi punya tentara. Bahkan setelah jatuhnya helikopter Twin Pack milik Angkatan Udara di Pelalawan, Riau, 8 Januari lalu. Ketika jatuh,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?