Meragukan Lembaga Gunting
Edisi: 52/36 / Tanggal : 2008-02-24 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Roza, Adek Media, ,
DARI ruang sidang Mahkamah Konstitusi kabar tak sedap itu merebak, Rabu dua pekan lalu. Mira Lesmana, produser film 3 Hari untuk Selamanya, menceritakan praktek tarif siluman di Lembaga Sensor Film (LSF). Untuk 3 Hari, yang menurut tarif sensor resmi mestinya tak lebih dari Rp 1,5 juta, plus 11 copy, Mira harus membayar Rp 8,25 juta. âTanda terima yang diberikan cuma kuitansi tanpa memuat logo atau cap LSF,â kata Mira.
Tarif sensor seharusnya cuma Rp 75 per meter film. Setelah diukur, 3 Hari yang berdurasi 104 menit itu panjangnya 2.850 meter. Artinya, ongkos sensor hanya Rp 200 ribuan. Adapun copy selanjutnya cuma dikenai separuh dari tarif copy pertama. Andai setiap film dikenai tarif tiga kali lipat seperti yang terjadi pada Mira, tidak sedikit dana siluman yang terkumpul dari hampir 30 ribu judul film yang lolos sensor LSF sepanjang tahun lalu.
Cerita Mira tentang tarif siluman sebenarnya bukan bahasan utama sidang Mahkamah. Ini adalah sidang kedua permohonan judicial review terhadap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?