Rumah Tak Bernomor Di Daeng Tata

Edisi: 03/37 / Tanggal : 2008-03-16 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Manan, Abdul, Irmawati,


ENTAH apa yang terlintas di benak Basri pagi itu. Ia tetap mengayuh becak dan meninggalkan istrinya, Basse, 37 tahun, yang terbaring lemah dengan kehamilan tujuh bulan.

Dua dari empat anaknya, Bahir, 5 tahun, dan Aco, 4 tahun, juga sedang tergolek sakit. ”Saya kan harus cari uang,” kata Basri, 35 tahun, dengan air muka tak berubah, Selasa pekan lalu. ”Kalau tidak, apa yang akan kami makan?”

Jumat siang dua pekan lalu itu, Basri mendapat berita gawat dari kawannya sesama tukang becak. Ia bergegas pulang dan mendapati istri dan anaknya sekarat. Namun, ia tak mengikuti nasihat tetangga untuk segera membawa ke dokter. ”Saya tak punya uang,” katanya.

Selang sekitar dua jam, 14.20 Wita, Basse melepas napas terakhir. Empat menit kemudian, Bahir menyusul. Adapun Aco, sementara Basri mengurus jenazah, Lina, tetangga terdekat, melarikan sang bocah ke Rumah Sakit Umum Haji Makassar.

Sudah dua hari sebetulnya Basse tergolek sakit. Juga kedua anak itu. Tapi, ”Kalau sakit seperti itu, nanti juga sembuh sendiri,” pikir Basri. Lagi pula, ia memang tak punya uang. Bahkan beras pun tak ada di rumah.

Untunglah ada Lina. Perempuan 40 tahun itu tinggal satu rumah beda lantai dengan Basri sekeluarga. Basri di lantai dua, Lina di lantai satu sebuah rumah tak bernomor di lorong Blok V di Jalan Daeng Tata I, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Makassar. Suami Lina, Juding, yang enam bulan lalu mengajak keluarga Basri tinggal bersama.

Hari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?