Sejemput Tanah Buat Si Miskin

Edisi: 04/37 / Tanggal : 2008-03-23 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Roza, Adek Media, Maksum, Dwidjo U. , Simatupang, Sahat


RABU 27 Februari lalu merupakan hari paling berkesan bagi Dwi Subagyo. Warga Desa Sumberagung di kaki Gunung Kelud, Blitar, Jawa Timur, itu mewakili desanya menerima sertifikat tanah yang diberikan pejabat Badan Pertanahan Nasional di pendapa kantor bupati. Perwakilan delapan desa di lima kecamatan juga mendapat sertifikat berlabel Program Pembaruan Agraria Nasional itu. Hari itu BPN Blitar membagikan total 12 ribu sertifikat.

Dwi, 40 tahun, mengantongi tiga sertifikat. Sertifikat pertama untuk tanah 1.054 meter persegi atas namanya; dua sertifikat masing-masing 2.300 meter persegi dan 754 meter persegi atas nama istrinya, Chotimah, 39 tahun. Sertifikat dengan tanah paling luas itulah yang paling membahagiakan Dwi. Di atas tanah itu berdiri rumah keluarga Dwi, berlantai semen, dengan rompal tak terhitung.

”Setelah menerima sertifikat, saya tidak waswas lagi atas hak milik kami,” kata ayah dua anak itu. Ketika Tempo datang ke rumahnya, Kamis dua pekan lalu, dua tukang sedang memasang keramik pengganti lantai semen. ”Biar kayak rumah orang di kota,” katanya. ”Kebetulan ada rezeki sisa panen.” Dwi menuturkan, rumah ini warisan orang tua Chotimah, yang disebut-sebut sebagai anak dari orang pertama yang menghuni dusun itu.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?