Kidung Gugat Sasaran Tembak

Edisi: 06/37 / Tanggal : 2008-04-06 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Sunudyantoro, ,


BATHI Moelyono seperti tak kuat membendung haru. Dari pemutar cakram padat itu terdengar tembang Tirai Kelahiran 83, satu dari sepuluh lagu dalam album berjudul sama. ”Salahkah kelahiranku ini,” kata larik lagu itu, seperti disenandungkan Lita Handayani, 25 tahun, anak keenam Bathi—mantan narapidana itu.

Bagi Bathi, ini bukan sembarang album. Dengan cara inilah dia, yang lolos dari eksekusi penembakan misterius (petrus), mengungkapkan kejahatan kemanusiaan Orde Baru. Tirai Kelahiran terinspirasi oleh kelahiran Lita, yang seperempat jam kemudian disusul oleh pelarian Bathi meninggalkan sang bayi untuk menyelamatkan diri dari incaran petrus. Ayah dan anak ini baru bertemu sepuluh tahun kemudian.

Tirai Kelahiran akan diluncurkan akhir April, atau awal Mei, menggandeng Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Album ini diproduksi 2004-2007, menghabiskan Rp 600 juta dari kocek Bathi.

Sebanyak 5.000 keping dicetak untuk dibagi-bagikan. Jika kelak ada keuntungan, Bathi akan menyumbangkannya kepada para janda dan anak-anak korban kekejaman Orde Baru. Tapi, ”Untung-rugi sebetulnya tidak penting,” kata Bathi, Kamis pekan lalu, di sebuah rumah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?