Mengincar Kursi Ri-54

Edisi: 07/37 / Tanggal : 2008-04-13 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Riza, Budi, ,


AHAD sore dua pekan lalu, telepon seluler Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR, Fahri Hamzah, berdering. Yang menelepon adalah Ketua DPR Agung Laksono. ”Saya jangan diserang, dong,” kata Fahri menirukan Agung. Sehari sebelumnya, di media massa, Fahri memang sempat ”melepaskan peluru” ke arah Agung.

Yang dipersoalkan Fahri adalah kepemimpinan Dewan, yang dinilainya melempem. Ia mengusulkan perlunya pimpinan diganti total. ”Sekarang ini DPR seperti sedang arisan saja,” kata Fahri kepada Tempo, Kamis pekan lalu. ”Tak terasa ada kepemimpinan.”

Petinggi DPR memang lagi meriang. Dua pekan lalu, Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua DPR, didesak mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR juga dipersoalkan.

Tahun lalu, Zaenal Ma’arif turun dari kursi Wakil Ketua DPR setelah diberhentikan dari keanggotaan Partai Bintang Reformasi. Sampai sekarang, posisi RI-54—diambil dari nomor mobil dinas yang dulu dikendarai Zaenal—masih melompong.

Wakil Ketua DPR lainnya, Soetardjo Soerjogoeritno, sedang tidak fit. Politikus 74 tahun dari Fraksi Banteng ini sempat masuk rumah sakit. Beberapa politikus Senayan membesuk dia saat dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Jakarta. Saat itu, kata Ganjar Pranowo, Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tardjo sempat berkata masih sanggup memegang jabatan Wakil Ketua Dewan.

Isu kocok ulang pimpinan DPR segera merebak. Salah satunya ”dipanaskan” Fahri di koran-koran. Itulah sebabnya Agung Laksono mengundang Fahri Hamzah ke ruang kerjanya, di lantai III Gedung Nusantara III Kompleks DPR/MPR, Rabu pekan lalu. ”Saya tanya pandangannya,” kata Agung kepada Tempo sehari sesudahnya.

Dipanggil sang senior, Fahri mengkeret juga. ”Saya sampaikan bahwa saya tidak bermaksud menggeser (Agung Laksono),” katanya. Menurut Fahri, fraksinya tidak berencana mendongkel Agung…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?