Para Pencari Suara

Edisi: 08/37 / Tanggal : 2008-04-20 / Halaman : 27 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , E.P., Shinta, Yoga, Gabriel


”Sampai akhir 2009, hindari menu-menu: Es Be Ye, Sup Kalla, Mie Gawati, Jus Dur, Sayur Paloh, Jagung Laksono, Bakar Tanjung, Pecel Bakri, dan Ubi Ranto. Sebaiknya pilih menu sehat dan bermanfaat: Soto Yoso!!!”

Tertempel di beberapa bagian dinding kantor, pelesetan nama tokoh-tokoh nasional itu menunjukkan arah politik penghuninya, Partai Republika Nusantara. Guntingan berita koran dan poster besar yang dipajang pun menunjuk pada satu figur: Sutiyoso.

Partai Republika memang menjadikan Gubernur Jakarta 1997-2007 itu sebagai jualan utama. ”Sutiyoso cocok menjadi figur alternatif,” kata Yus Sudarso, sekretaris jenderal partai itu, kepada Tempo, Jumat pekan lalu.

Didirikan 21 Mei tahun lalu, Partai Republika bermarkas di area Perkantoran Pulomas, Jakarta Timur. Ini kantor tiga lantai yang disewa Rp 110 juta setahun. Partai ini dipimpin Letnan Jenderal Purnawirawan Syahrir M.S., mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.

Partai Republika merupakan satu dari 24 partai baru yang lolos verifikasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Partai-partai itu harus melewati saringan akhir di Komisi Pemilihan Umum agar bisa menjadi peserta Pemilu 2009. Pada tahap ini, Komisi akan mengecek persyaratan fisik: memiliki kepengurusan minimal di 20 provinsi, sekitar 200 kabupaten dan kota, serta 1.200-an kecamatan.

Bukan hanya partai-partai baru itu yang berhak mendaftar. Semua atau…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?