JAZZ BISA APA SAJA

Edisi: 18/37 / Tanggal : 2008-06-29 / Halaman : 55 / Rubrik : IMZ / Penulis : Shahab, Idrus F., ,


Pekanbaru, kota ini sedang mengadakan pesta kecil, ­pes­ta jazz tahunan sepanjang­ ­­5-7 Juni 2008. Billboard raksasa di kanan-kiri pintu masuk halaman pertunjukan; mobil-mobil van sibuk mengangkuti instrumen dan tata suara para musisi; di jalan-jalan spanduk pesan sponsor bersaing dengan spanduk kampanye pemilihan kepala daerah; di koran-koran lokal berita dan foto para pemain musik nongol di halaman muka, seolah-olah mengusir berita-berita politik yang paling dramatis di Ibu Kota ke halaman dalam.

Inilah Malacca Strait Jazz, yang pada perhelatan kedua kali ini bernuansa hijau: propelestarian hutan, green earth 2008. Dan inilah satu-satunya festival jazz di luar Jawa yang diselenggarakan secara rutin. Dua festival ”pesaingnya”, Singapore International Jazz Festival dan Penang Jazz Festival, mengambil tempat di luar negeri. Sekarang, di Pekanbaru, tepatnya di Bandar Serai Raja Ali Haji, dua buah panggung, panggung akuatik dan panggung rainforest, sambung-menyambung menghibur penonton. Hampir tanpa jeda dan gratis.

Pekanbaru yang Melayu tentu bukan New Orleans yang Amerika dan merupakan situs kelahiran jazz berkulit hitam di benua orang kulit putih itu. Di Bandar Serai Raja Ali Haji yang luasnya berhektare-hektare dan dapat dicapai dalam beberapa menit dari bandar udara itu, jazz bisa berarti apa saja. Jazz adalah juga musik yang sederhana: tidak­ kaya akan na­da-nada disonan yang mengganggu kuping yang tak terbiasa.

Dengarlah musik seperti suara orang yang ingin berbagi cerita. Melodi­nya meng­alir, menghanyutkan seperti sungai bermuatan lumpur di dataran rendah. Seroja, yang pada Sabtu malam itu dimainkan Hendri Lamiri dan kawan-kawan, berangkat dari sebuah nada rendah, berakhir pada nada rendah yang sama, sementara tonalitas minor­…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…