Demikianlah Narkoba Menembus Penjara

Edisi: 20/37 / Tanggal : 2008-07-13 / Halaman : 59 / Rubrik : IMZ / Penulis : L.R. Baskoro, ,


HAMPIR 50 persen penghuni penjara seluruh Indonesia tersangkut kasus narkotik dan obat berbahaya (narkoba). Di sejumlah penjara di Jakarta dan Tangerang, angka itu bahkan mencapai 75 persen. Mereka terdiri atas bandar, pembuat, juga pemakai yang tertangkap hanya lantaran mengantongi satu atau dua linting ganja.

Sedikitnya sipir, minimnya peralatan pengawasan, dan iming-iming keuntungan yang bisa ditangguk dari bisnis narkoba di bui akhirnya membuat narkoba mudah menembus dinding penjara.

PRIA itu datang di siang hari menjelang jam makan. Barisan antrean pembesuk tampak panjang. Di depan petugas, lelaki itu menyodorkan lima bungkus nasi yang dibawanya. ”Tolong, Pak, ini untuk teman saya,” ujarnya menyebut sebuah nama seorang tahanan berikut bloknya. Lalu, dengan tergesa-gesa pria bersandal itu pergi.

Hal yang biasa seorang tahanan mendapat kiriman makanan di penjara mana pun. Tapi, seperti biasanya, sebelum memanggil tahanan yang mendapat titipan itu, para sipir memeriksa sejenak isi makanan tersebut. Tak ada yang mencurigakan: nasi putih, lauk ayam goreng, dan sambal. Tapi, saat diaduk beberapa kali, sesuatu yang aneh terlihat. ”Ternyata nasi itu dicampur sabu-sabu,” ujar Kepala Rumah Tahanan Salemba Bambang Sumardiono. Dan jumlah sabu-sabu yang gagal masuk penjara itu cukup besar. ”Nilainya lebih dari Rp 200 juta,” kata Bambang. ”Ini benar-benar nekat.”

Para sipir penjara berpenghuni sekitar 2.500 tahanan itu pun geger. Nama tahanan yang disebut-sebut pengirim nasi padang tersebut segera dipanggil. Diinterogasi berjam-jam, tahanan yang tersangkut kasus penggunaan narkoba itu bersumpah tak tahu-menahu siapa pengirimnya. Dia menyatakan dirinya difitnah. ”Sampai digaploki dia juga tetap bilang tidak tahu-menahu,” kata Setiyadi, sipir Rumah Tahanan Salemba.

Lalu semuanya gelap. Tidak hanya sang pengirim itu tak terkejar, alamat yang tertera di buku pembesuk juga palsu. Kasus ini berakhir dengan penyerahan barang haram itu ke polisi. ”Kami dilarang menyimpan barang itu. Jadi segera kami serahkan sabu-sabu itu ke polisi,” kata Bambang.

Ya, penyelundupan aneka jenis narkoba lewat makanan ke penjara adalah salah satu modus yang paling kerap terjadi dan, acap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…