Dua Partai, Satu Uang Haram
Edisi: 22/37 / Tanggal : 2008-07-27 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Dhyatmika, Wahyu, Lumbanraja, Sahala, Setyaningtyas, Titis
KEDUA konferensi pers itu digelar hampir berbarengan. Rabu pagi pekan lalu, pengurus Partai Kebangkitan Bangsa kubu Ketua Dewan Syura Abdurrahman Wahid mengundang wartawan datang ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, pada pukul 11.00. Empat jam kemudian, Partai Kebangkitan Bangsa versi Ketua Dewan Tanfidziyah Muhaimin Iskandar mengadakan jumpa pers di kantor lembaga pemenangan pemilu partai itu, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
Partai warga nahdliyin yang pada pemilu lalu meraup 11,5 juta suara itu memang sudah lama retak. Pemecatan Muhaimin oleh Abdurrahman Wahid akhir Maret lalu menjadi pemicunya. Sejak itu, keduanya terus berseteru. Tapi undangan jumpa pers mendadak ini ternyata tak membahas urusan pecah kongsi. Mereka sedang belingsatan akibat pengakuan tak terduga politikus senior partai itu, Yusuf Faishal, 49 tahun.
Sehari sebelumnya, Yusufâmantan Ketua Komisi Kehutanan dan Perkebunan di Dewan Perwakilan Rakyatâditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia anggota parlemen keenam yang ditahan Komisi sejak akhir tahun lalu. Yang menghebohkan adalah pengakuan Yusuf: duit bagiannya, sekitar Rp 800 juta, sudah habis disetor ke partai.
Yusuf tak sekadar bicara. Kepada wartawan, dia membagi-bagikan fotokopi dokumen yang memperkuat kesaksiannya. Ada salinan bukti transfer bank dari Yusuf kepada bendahara partai itu, Aris Junaidi, sebesar Rp 300 juta pada November 2006. Selain itu, ada salinan kuitansi Rp 500 juta untuk Ketua Dewan Tanfidziyah Muamir Muâin Syam. Di kuitansi bertanggal Juli 2007 itu tertera keterangan bahwa uang tersebut diberikan untuk pembangunan gedung Lembaga Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?