Benjamin Mangkoedilaga: Masyarakat Terlalu Berharap
Edisi: 23/37 / Tanggal : 2008-08-03 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : D.A. Candraningrum,, Gandhi, Grace S.,
SELAMA hampir tiga tahun, Komisi Kebenaran dan Persahabatan mencari titik terang pelanggaran hak asasi manusia saat terjadi kerusuhan pasca-jajak pendapat di Timor Timur, 1999. Hasilnya, rekomendasi komisi bentukan pemerintah Indonesia dan Timor Timur (kini Timor Leste) ini menyimpulkan pelanggaran hak asasi manusia memang terjadi di bekas wilayah Republik Indonesia itu.
Laporan berjudul Per Memoriam ad Spem (âMelalui Kenangan Menuju Harapanâ) itu tak mengandung penuntutan. Bertempat di Nusa Dua, Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Jose Ramos Horta pun sepakat memetieskan kasus ini.
Senin pekan lalu, wartawan Tempo Grace S. Gandhi mewawancarai mantan ketua komisi itu, Benjamin Mangkoedilaga. Mantan hakim agung Mahkamah Agung ini menjelaskan Komisi hanya sebatas mengecek kebenaran dan mencari pertanggungjawaban kolektif.
Keputusan Komisi Kebenaran dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?