Pilih Sejuk Atau Cabut Paku
Edisi: 24/37 / Tanggal : 2008-08-10 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Sunudyantoro, Rohman Taufiq, Sohirin
PULUHAN pemuda dengan sarung dan kopiah berkerumun di muka kantor Partai Kebangkitan Bangsa di Surabaya, Kamis pekan lalu. Bukan mau melakukan salat atau mengaji, di sana mereka menggelar demonstrasi. Berteriak-teriak dan membentangkan spanduk, kerumunan pengunjuk rasa menyumbat pintu masuk kantor partai. Jalan Raya Darmo, jalan utama kota yang melintas di depan kantor partai, macet dibuatnya.
Sejumlah poster dan spanduk mengÂgeber suara sama: mendesak Ketua Umum Dewan Tanfidz (eksekutif) hasil Muktamar Semarang 2005 merangkul kembali Abdurrahman Wahid. Koordinator demonstrasi, Muhammad Rofi Munif, bersuara dari ujung moncong pengeras suara di tangannya. Yang dituju: pengurus partai tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang sedang melakukan rapat di dalam gedung. âMuhaimin besar karena Gus Dur. Jangan tinggalkan Gus Dur,â katanya.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah kuÂbu Gus Dur, Hasan Aminuddin, yang Âsemula di dalam gedung, keluar menyambut mereka. Bupati Probolinggo, Jawa Timur, ini angkat bicara kepada para demonstran. Tangan menunjuk langit. Bicaranya berapi-api. Ia setuju Gus Dur tetap Ketua Umum Dewan ÂSyura dan bersumpah, âSaya pasang badan, apa pun yang terjadi.â
Inilah buntut perseteruan Abdurrahman Wahid dengan Muhaimin Iskandar, keponakannya. Gus Dur memecat Muhaimin dari kepengurusan partai. Sang keponakan menggugat dan menang di tingkat kasasi. Konsekuensi keputusan Mahkamah Agung ini, Partai Kebangkitan Bangsa versi Gus Dur tak bisa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?