Mengharapkan Urat Pada Lesung

Edisi: 25/37 / Tanggal : 2008-08-17 / Halaman : 197 / Rubrik : NAS / Penulis : Wahyu Dhyatmika,, Rina Widiastuti ,


DUDUK di kepala meja, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhadapan muka dengan Menteri Kehutanan Malem Sambat Kaban. Di sebelah kanan Yudhoyono, tercagak Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Widodo Adi Sutjipto. Di kiri Presiden ada Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta duduk di sebelah kiri Kaban. Sesekali ia membenahi tumpukan dokumen yang ia bawa. Dua pejabat bidang hukum juga hadir. Duduk di antara Paskah dan Kaban, mereka adalah Kepala Kepolisian Jenderal Sutanto dan Jaksa Agung Hendarman Supandji. Setengah jam sebelum rapat dimulai, Presiden sempat meminta nasihat hukum dari keduanya.

Sementara belasan juru warta memotret, kedelapan pria itu menunggu dalam diam. ”Suasananya tegang,” kata juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng. Hari itu, Senin pekan lalu, Kaban dan Paskah memang seperti diadili.

Ruang kerja Presiden, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, seketika senyap ketika Yudhoyono akhirnya membuka pertemuan, sekitar pukul 13.30. ”Pengantar Presiden kurang-lebih menjelaskan mengapa pertemuan itu diadakan,” kata Andi, akhir pekan lalu. Sepanjang pertemuan, Andi, yang duduk di belakang Yudhoyono, hanya bisa meraba-raba apa yang akan terjadi. Ia menyangkal tudingan bahwa pertemuan itu hanya dirancang untuk kampanye public relations.

Membuka rapat, Presiden menjelaskan, dia tidak bisa mengabaikan sorotan publik atas skandal aliran Bank Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat yang begitu gencar. Nama Paskah dan Kaban tersangkut karena disebut-sebut menerima suap dari Bank Indonesia pada 2003. Pengakuan ini muncul dari anggota parlemen Fraksi Golkar, Hamka Yandhu, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, dua pekan lalu.

”Tapi, agar adil, tentu saya harus mendengar langsung dari Anda berdua,” kata Yudhoyono. Presiden juga menyinggung soal kontrak politik yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?