Setapak Jalan Menuju Kematian

Edisi: 26/37 / Tanggal : 2008-08-24 / Halaman : 68 / Rubrik : IMZ / Penulis : Untung Widyanto, ,


Gambar Kepulauan Raja Ampat tercetak pada kaus hitam. Kaus lain yang dipakai pegawai Conservation International Indonesia memajang foto dari udara gugusan pulau yang terletak di Papua Barat ini. Dua kaus ini bertulisan sama: ”Warisan atau Arisan Dunia?”

Kaus yang dirancang aliansi sembilan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Foker LSM Regio Kepala Burung Papua ini merupakan sindiran sekaligus protes. ”Bupati sudah lupa pada janjinya menjadikan Raja Ampat sebagai kabupaten bahari,” kata Abner Korwa, salah seorang aktivis aliansi.

Abner dan rekan-rekannya geram. Menurut dia, biang kisruh ada pada izin Bupati Raja Ampat Marcus Wanma dan Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi kepada sejumlah perusahaan untuk menambang nikel. Alhasil, sejak dua tahun lalu, perusahaan ini langsung mengeruk tanah dari wilayah yang menjadi konsesinya.

Janji yang dimaksud Abner merujuk ke acara di kantor Bupati pada 12 Mei 2007. Ketika itu Marcus mencanangkan wilayahnya sebagai kabupaten bahari. Para pejabat mengakui besarnya kekayaan Raja Ampat, baik dilihat dari jenis terumbu karang, jumlah spesies, maupun melimpahnya potensi sumber daya ikan. UNESCO, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kebudayaan dan Pendidikan, menempatkan kabupaten ini pada urutan pertama dari tujuh kawasan di Asia Pasifik yang menjadi calon penerima penghargaan situs warisan dunia.

Dengan keluarnya izin tambang, mereka menilai para pejabat mencederai janjinya. ”Ini tindakan bodoh,” kata Yohanis Goram Gaman, pemimpin Dewan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…