Satu Duit, Beda Nasib
Edisi: 28/37 / Tanggal : 2008-09-07 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Yuliawati, Sunudyantoro,
TAK ada lagi Agus Condro Prayitno dalam daftar calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pria 47 tahun itu dicoret dari ânomor sepatuâ, urutan kelima, Daerah Pemilihan Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.
Inilah buah pengakuan Agus Condro, yang mengatakan menerima Rp 500 juta setelah pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004. Duit itu digelontorkan agar ia dan fraksinya memilih Miranda Swaray Goeltom. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung, Agus dicoret karena menerima gratifikasi. âSiapa pun yang menerima uang lewat dari 30 hari dianggap menerima gratifikasi,â katanya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?