Mencari Budi Di Batok Kepala
Edisi: 40/14 / Tanggal : 1984-12-01 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :
JIKA batok kepala kita dibelah, akan tampak otak. Itu zat berwarna kuningkeabuan, kurang-lebih 1,7 liter, dan terdiri atas 100 milyar sampai 1 trilyun sel saraf yang terbelit dalam acuan sel pembungkus. Otak memang berwujud dapat ditimbang, dibedah, dianalisa. Tapi pikiran, atau akal budi, berupa apa? Ruh, barangkali Atau energi? Para sarjana, menurut Gina Maranto dalam majalah Discover Mei 1984, menggambarkannya sebagai lapisan abstraksi yang transparan, "pucat seperti hantu," katanya.
Selama berabad-abad para filosof dan ilmuwan mengira, akal budi dan otak bekerja menurut ketentuan terpisah. Otak bekerja menurut hukum-hukum fisik, sementara akal budi mengikuti prinsip yang belum diketahui. Di Abad Pertengahan kaum filosof dan ilmuwan mengira bahwa akal budi manusia menerawang beberapa inci di atas kepalanya, menerima pesan dari Tuhan. Tetapi Leonardo da Vinci, filosof, ilmuwan, dan seniman terkenal menggambarkan akal budi berada bersama otak di dalam tengkorak.
Sementara itu filosol dan ahli matematika Prancis abad ke-17, Rene Descartes, melukiskan keadaan itu secara lebih modern, walaupun intinya sama saja dengan pandangan da Vinci. Ia menyatakan ada dua zat di dunia: materi, yang sifatnya sesuai dengan hukum fisik, dan spirit (ruh) yang tak berdimensi dan tak berwujud. Tubuh atau jasad bersifat materiil, sementara akal budi bersifat spiritual. Menurut Descartes, akal budi atau "jiwa rasional" berada dalam kelenjar pada otak, yang diberi nama pinus ( pineal gland. Kendati mirip dengan pendapat Leonardo da Vinci, Descartes percaya bahwa akal budi menerima pesan dari tubuh dalam bentuk partikel-partikel yang bergerak cepat dalam darah, yang disebutnya ruh hewan (animal spirit. Dalam hal ini Descartes lebih menekankan proses pancaindera; karena itu ia tak bisa menjelaskan bagaimana materi dan ruh bisa berhubungan, khususnya bagaimana pancaindera mentransformasikan fenomena. Toh pendapat Descartes itu, yang dengan kata lain menyimpulkan adanya jurang pemisah yang lebar antara jasad dan jiwa - dan karena itu juga antara otak dan akal budi - hingga kini masih berpengaruh. Ilmuwan yang berkeyakinan religius tentu saja beriman bahwa manusia mempunyai ruh yang menyebabkan jasad tetap hidup. Yang agak "kurang iman" pun masih beranggapan bahwa materialisme tak pernah memadai dalam meniti segi falsafah. Dua pemikir terkemuka Barat mutakhir, Filosof Sir Karl Popper dan Fisiolog Sir John Eccles, masih menyatakan - dalam buku mereka The Mind and its Brain (1977) - bahwa di samping proses dan tenaga fisik, ada "suasana mental" yang berinteraksi dengan jasad.
Belakangan sebagian besar ilmuwan menganggap bahwa dualisme seperti itu tak dapat dipertahankan terus, meski tidak berarti mereka dengan sendirinya menolak ruh. Tiga puluh tahun belakangan ini penelitian otak makin meningkat. Ilmuwan yang turun tangan bukan cuma kalangan biolog, tapi juga kelompok linguistik, ilmu komputer, reka yasa, dan fisika Hasilnva lahirlah berbarai teori baru tentang hubungan antara akal budi dan otak.
Salah satu yang kontroversial adalah hasil penelitian para ahli yang belum lama ini bertemu dalam simposium di Universitas Johns Hopkins, AS. Mereka dengan tegas menolak anggapan bahwa otak dan akal budi terpisah secaratotal. Mereka cenderung berpendapat bahwa pikiran, perasaan, mimpi, dan hasil kerja otak lainnya adalah kegiatan kimiawi dan elektris dalam jaringan sel yang membentuk otak itu.
Walhasil, otak dan akal budi tak terpisahkan. Dan bila teori ini benar, bisa terjadi perubahan dramatis. Patricia Churchland, ahli filsafat ilmu di Universitas Manitoba, berkata, "Teori yang menjelaskan akal budi secara materi akan mempengaruhi konsep kita tentang pujian, kesalahan, dan tanggung jawab, dan merombak cara kita memandang diri sendiri." Agak mengerikan.
Sebelum tahun 1950, manusia tak begitu mengenalseluk-beluk dan rahasia otak. Sedangkan kini selukbeluk yang misterius itu dianggap hampir lengkap tersingkap. Ahli anatomi saraf dan ahli susunan kimia saraf kini sudah memahami secara terperinci struktur dan susunan kimiawi otak yang terdiri atas dua jenis sel: glia(semacam sel pengikat) dan neuron(sel-sel saraf sendiri dan cabang-cabang halusnya). Glia melaksanakan banyak tugas biokimiawi dasar, sedangkan neuron melaksanakan pekerjaan utama otak, "merambatkan" getaran dari saraf pancaindera yang tersebar di seluruh tubuh.
Menurut penelitian ahli anatomi Spanyol, Santiago Ramon y Cajal, neuron dipisahkan satu sama lain oleh celah-celah kecil yang disebut synaps Untuk menyampaikan getaran ke berbagai synaps, neuron menggunakan sekitar enam lusin bahan kimia pengantar yang berlainan dan dikenal sebagai neuro transmitter.
Neuron bekerja bersama-sama, tersusun dalam jaringan luas tempat berlangsungnya kegiatan elektrik dan kimiawi yang hiruk-pikuk - siang malam. Mereka terhimpun dalam kelompok yang menggunakan satu atau beberapa neuro transmitter secara terpisah. Jenis neuro transmitter menentukan kemampuan tiap-tiap kelompok. Menurut Flovd Bloom dari Klinik Scripps di La Jolla (California, AS), sifat-sifat otak - dan demikian pula akal budi berasal dari sifat tiap-tiap kelompok neurotransmitter itu. Pendapat ini didasarkannya pada kenyataan bahwa gejala mental, seperti persepsi, memori, dan kesadaran diri, jadi kacau jika proses kimiawi otak itu kacau. Penyakit parkinson misalnya (otot gemetar,kaku, dan lemah, umumnya terjadi pada orang usia lanjut) dikaitkan pada kurangnya dopamine neurotransmitter. Penelitian menunjukkan pula, gangguan pada neurotransmitter men jadi penyebab penyakit Alzheimer (lemah pikiran, yang terjadi pada orang di bawah 50 tahun), depresi, schizophrenia, dan berbagai kelainan yang kini umumnya dianggap karena gejala psikologis. Padahal bukan, menurut mereka.
Para ahli ilmu saraf berpendapat, bagaimana cara neuron dihubungkan penting pula artinya dalam menentukan bagaimana akal budi berfungsi. Hubungan jaringan yang menjadi penyampai getaran, menurut anggapan ini, "dibina" selama pertumbuhan otak pada masa kanak-kanak. Semakin jauh jaringan neuron bisa mencapai otak, semakin baik. Banyak eksperimen menunjukkan bahwa kuat atau lemahnya jalinan hubungan ini menentukan tingkat kemampuan mental.
Dari eksperimen tahun 1983 di rumah sakit Paris, La Salpetriere, juga di Universitas Ottawa, datang laporan. Yakni pola berpikir penderita schizophrenia jadi kacau karena adanya kelainan yang tak memungkinkan neuron dan otak penderita memproses getaran secara efisien. Ketika penderita schizophrenia disuruh menjalani tes pendengaran yang standar, dan diminta beraksi terhadap nada tertentu, mereka menunjukkan reaksi lambat. Kegiatan elektrik dalam otak mereka sangat lemah. Ini menandakan, ada yang tak beres dalam jaringan saraf.
Dari eksperimen itu mereka yakin, penderita schizophrenia akan segera bisa menghimpunkan segala informasi untuk menyusun gambaran yang jelas tentang akal budi, bila seratus elektroda dimasukkan ke daerah cortexyang kecil. Dengan itu para peneliti berniat mempelajari bagaimana isyaratisyarat diolah melalui serangkaian neuron pada satu ketika. Penjelajahan tahap demi tahap seluk-beluk otak dengan cara itu akhirnya akan menunjukkan kesimpulan bahwa proses akal budi merupakan "konsekuensi kegiatan otak". Dan bukan dari luar.
Toh, penelitian tahap demi tahap, yang mengamati gejala-gejala kecil untuk mengetahui keadaan menyeluruh itu, dianggap banyak ilmuwan lain amat terbatas jangkauannya. Cara yang telah ditempuh dianggap merupakan pengamatan keseluruhan untuk membuktikan hal-hal khusus.
Alan Gevins, misalnya, dari Laboratorium Sistem EEG di San Francisco, mencoba menerapkan sebuah metode untuk mengamati sejumlah besar isyarat dalam otak, yang berkaitan dengan hanya satu proses mental tertentu. Ia melakukan pengukuran aktivitas neuron dengan elektroda pada saat seseorang melakukan dua…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…