Menengok Jazz Pulang Kampung

Edisi: 38/37 / Tanggal : 2008-11-16 / Halaman : 62 / Rubrik : IMZ / Penulis : Philipus Parera, ,


BEBERAPA waktu lalu seorang teman bepergian ke New York. Dia mengenakan baju kaus bertulisan ”Jakarta the City of Jazz”. Di jalan dia dicegat oleh seseorang yang memprotes tulisan di bajunya. ”Anda tahu tidak, kota jazz itu New Orleans, Louisiana.” Orang itu baru berhenti memprotes setelah teman tersebut menjelaskan bahwa itu cuma bagian dari humor orang Jakarta.

Memang, jazz tak bisa dipisahkan dari New Orleans. Setelah badai Katrina menerpa kota itu pada 29 Agustus 2005, headline di media-media lokal bukan cuma soal badai dan korban. Mereka juga mencari-cari Fats Domino dan Irma Thomas, keduanya bintang jazz pujaan setempat.

Domino kembali pada 2006. Thomas bahkan sudah merekam album baru After the Rain, yang mengantarnya memenangi Grammy Award 2007. Demikian juga musisi lainnya, banyak yang telah kembali. Tapi, sementara Thomas bisa membangun kembali rumahnya di New Orleans East, banyak musisi lain yang cuma bisa menyewa apartemen murah.

Saya menjejak French Quarter—pusat keramaian di kota itu—akhir September lalu. Sepertinya jazz telah kembali, menjerit-jerit dari setiap sudut jalan, bertebaran di antara disko, bir, dan berbagai umpatan khas yang sulit ditangkap telinga asing.

Di dekat Jackson Square, dua gadis remaja memainkan lagu-lagu Beatles dengan biola dan bas. ”Dengan irama New Orleans, lagu apa pun menjadi jazz,” kata seseorang. Di depan Katedral St. Louis, yang dibangun bersamaan dengan permukiman…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…