Masih Tinggi, Ada Sinyal Positif

Edisi: 41/37 / Tanggal : 2008-12-07 / Halaman : 59 / Rubrik : SUR / Penulis : Tim Tempo, ,


PEREKONOMIAN nasional tak seloyo yang diperkirakan banyak kalangan. Meskipun lebih rendah dibanding triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih cukup tinggi, yakni 6,1 persen. Dalam beberapa bulan ke depan ada sinyal positif. Turunnya harga komoditas membuat tekanan terhadap inflasi mengendur. Bank Indonesia ada kemungkinan menurunkan suku bunga mulai awal tahun depan. Dunia usaha dan sektor konsumsi mungkin masih akan tumbuh. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih tinggi. Tapi pemerintah mesti hati-hati. Potensi kredit seret di sektor perkebunan naik.

Berkah Ambruknya Harga Komoditas

Perlambatan pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga tidak sedalam yang diperkirakan banyak kalangan. Imbas kenaikan harga bahan bakar pada triwulan sebelumnya, yang diprediksi bakal menggenjot inflasi, mulai mereda. Pemicunya adalah ambruknya harga minyak mentah dan bahan pangan di pasar dunia. Sejak itu, harga terkendali. Belanja masyarakat meningkat. Kepercayaan akan kemampuan pemerintah memperbaiki keadaan berangsur pulih. Kalangan pebisnis optimistis perekonomian masih akan bagus. Meski begitu, prospek perlambatan di masa depan tetap ada. Apalagi pertumbuhan belum dirasakan merata.

Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah

Mega-Hamzah:

NOV 2002 88,7
JULI 2004 100,1

SBY-JK:

NOV 2004 134,9
APRIL 2005 103,8
Dampak kenaikan harga BBM I
OKT 2005 92,9
Kenaikan harga BBM II
OKT 2006 108,9
Kenaikan harga beras
APRIL 2007 98,1
SEP 2007 100,2
MEI 2008 88,7
Inflasi meningkat
JUNI 2008 81,7
Kenaikan harga BBM III

INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN
MENGALAMI TITIK BALIK

# Indeks kepercayaan konsumen mengalami titik balik sejak Juli. Pada Oktober, indeks naik ke posisi 80,3, atau lebih baik 1,5 persen daripada bulan sebelumnya. Inilah titik tertinggi sejak Februari 2008. Kenaikan indeks dipicu oleh redanya tekanan inflasi, khususnya kenaikan harga bahan pangan.

# Kenaikan ini didukung oleh dua komponen, indeks saat ini (ISI) dan indeks ekspektasi (IE). Pada Oktober, dua komponen itu menembus 61,9 dan 94,1. Kenaikan keduanya menunjukkan bahwa persepsi rumah tangga akan keadaan lapangan kerja dan perekonomian membaik.

# Meski begitu, konsumen masih khawatir terhadap prospek sektor tenaga kerja di masa depan. Akibatnya, mereka cenderung menunda rencana belanja. Ini tampak dari turunnya proporsi responden yang berencana membeli barang tahan lama (durable goods) dalam enam bulan ke depan. Pada Oktober, proporsi responden itu mencapai 22,3 persen, padahal bulan sebelumnya 23,6 persen.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02

Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…

Y
Yang Miskin Kian Tertinggal
2007-12-02

ekonomi indonesia triwulan iii 2007

T
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…