’Avantgarde’ Salah Lokasi

Edisi: 49/37 / Tanggal : 2009-02-01 / Halaman : 80 / Rubrik : IMZ / Penulis : Widiarsi Agustina, Kurie Suditomo, Ahmad Taufik

BASKORO Tedjo, 52 tahun, arsitek senior Institut Teknologi Bandung, susah melupakan pertemuan singkatnya dengan Jero Wacik awal Maret tahun lalu itu. Itulah cerita dirinya terlibat dalam sengkarut cerita Majapahit. Petang itu, sang menteri mengundang Baskoro ke rumahnya, di kawasan Jakarta Selatan. Jero Wacik dengan bersemangat memaparkan mimpinya mempertunjukkan kebesaran Majapahit ke seluruh dunia.

Baskoro diminta merancang Pusat Informasi Majapahit, sebuah konsep taman terpadu yang bisa menarik wisatawan ke Trowulan. Jero Wacik tertarik pada Baskoro, arsitek ramah lingkungan dan jawara lombalomba. Baskoro ingat, beberapa hari kemudian, ia diundang dalam rapat resmi di kantor menteri. Menteri Jero hadir bersama jajarannya. Menteri ternyata sudah memiliki sebuah master plan Majapahit Park yang didesain tim bentukan Ketua Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur Made Kusumajaya.

Master plan itu berupa bangunan tiga lantai berarsitektur joglo seluas 3.600 meter persegi. Lantai bangunan itu terbuat dari kaca, sehingga dibayangkan pengunjung yang datang bisa melihat artefakartefak di dalam tanah. ”Kami ingin memiliki bangunan yang bisa memperlihatkan apa yang ada di dalam tanah Trowulan: sungai, sumur, struktur susunan batu,” kata Hari Untoro Dradjat, Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala. Jero Wacik ingin Baskoro meredesain konsep lama bangunan yang berbentuk…

Keywords: -

---

Foto Terkait