Biru Wajah Perempuan Pabrik

Edisi: 15/21 / Tanggal : 1991-06-08 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis :


Dua ribu wanita buruh pabrik disekap, tanpa perlindungan hak. Mereka jadi
lesbian. Seorang lari, mengadukan nasib pada Wapres.

; LASTRI (bukan nama sebenarnya), 22 tahun, sudah tiga tahun menjadi buruh
pabrik tekstil di daerah Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Upahnya ciut, dan
kebebasannya dipangkas. Ia tertekan tapi tak punya pilihan.

; Perusahaan itu melarang buruh -- sekitar 2.000 perempuan -- tinggal di luar
asrama yang terletak di lingkungan pabrik. Tak jelas alasannya. Tak boleh
keluar asrama lewat pukul 19.00 pada hari biasa, dan pukul 22.00 pada hari
Sabtu. Kalau dilanggar, jadi perkara. Satu-satunya pintu masuk selebar dua
meter di gedung bertembok setinggi 2,5 meter itu ("Bayangkan kalau ada
kebakaran, mengerikan sekali," kata Lastri bergidik) bakal dikunci. Esoknya
hukuman menunggu: mencabuti rumput liar di halaman atau menyapu dan mengepel
aula. "Pokoknya, hukuman itu ditujukan untuk mempermalukan kami," kata Lastri
kepada Sandra Hamid dari TEMPO.

; Belum lagi ulah satpam. Hampir setiap hari ada "korban". Sambil pura-pura
tanya ini-itu, tangan sang satpam menjamah, meremas, bahkan memeluk. Para
wanita itu tak berani melawan. Satpam adalah "penguasa". Mau lapor, tapi pada
siapa?

; Pindah? "Kerja di pabrik, di mana-mana sama saja," kata Sulin (nama palsu),
26 tahun, buruh pabrik garmen di Tangerang. Lebih dari tiga tahun ia keluar
masuk pabrik. "Selama jadi buruh, nggak ada gunanya bicara keadilan," ujarnya
mengeluh. Buruh yang didera kewajiban tak berpeluang memperjuangkan
hak-haknya. "Penguasa" terlalu ketat mengawasi. Sani (nama rekaan), misalnya,
didamprat mandor hanya gara-gara menyisir rambut, beberapa menit sebelum jam
istirahat. "Heran, kok dimarahin, padahal cuma nyisir aja," ujar remaja
tamatan SD itu, tersipu-sipu.

; Sukesih (lagi-lagi nama rekaan), buruh operator mesin di pabrik benang di
Cimanggis, Bogor, baru-baru ini ketiduran. Ia terpaksa mangkir kerja sehari.
Akibatnya? Mula-mula ia harus menyapu lantai dari pukul 23.00 sampai 07.00.
Kemudian mesti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?